Senin, 12 Maret 2012

SEKS; Normalnya 20 Dorong

Ejakulasi dini amat menakutkan bagi seorang pria. Namun, apa ukuran seseorang dikatakan terkena ejakulasi dini?

Kecepatan ejakulasi dini bervariasi antarpria. Ada yang luar biasa cepatnya sehingga waktu bercumbu pun sudah ejakulasi. Bahkan ada yang baru tahap ngobrol-ngobrol atau pegangan dengan wanita sudah langsung ejakulasi. Tingkatan yang lebih tinggi terjadi saat bercumbu lalu istri merangsang penis. Yang bikin gondok, ada yang ejakulasi persis pada saat penis bersentuhan dengan pintu vagina. Lebih kecewa lagi ejakulasi dini terjadi saat koitus baru mulai. Keadaan tersebut sangat mengecewakan dan menakutkan bagi penderita dan pasangannya.

Lucunya, banyak pasien dr. Naek L. Tobing yang memakai ukuran menit dalam menilai ejakulasi dini.



"Ah, hanya lima menit," keluh sang suami. Padahal ia inginnya bisa bercinta selama 15 menit.

Namun sang istri menyela, "Rasanya tidak sampai lima menit deh. Semenit pun belum sampai."

Ketika ditanya apakah mereka melihat jam saat berhubungan intim, keduanya menggeleng. Jadi, siapa yang benar kalau begitu.

Akhirnya dr. Naek pun mencoba menawarkan satuan kecepatan ejakulasi dini, yakni dengan dorongan atau goyangan. Hampir pasti suami dan istri bisa menghitungnya. Hasilnya kira-kira begini. Sebagian besar wanita Indonesia mampu mencapai orgasme, bila bercumbunya cukup, lalu berhubungan seksual sampai 20 dorong. Jarang istri yang bisa mencapai orgasme di bawah 10 dorong. Rasanya 10 dorong itu masih sangat cepat sekali. Digoyang atau didorong kayak apa saja sepertinya sulit untuk orgasme. Namun, tentu ada juga istri yang sangat susah mencapai orgasme, walau sampai 60 dorong pun.

Nah, 20 dorong tadi menjadi tolok ukur untuk menentukan seseorang terkena ejakulasi dini atau tidak. Kalau suami tidak bisa menahan ejakulasi di atas 20 dorong, berarti suami yang mengalami ejakulasi dini. Dari situ baru diperdalam apakah mengalami ejakulasi dini atau tidak. Lalu si dininya tadi masuk kelas berat atau ringan. Jadi, ini sangat membantu untuk pengobatan dan kepercayaan diri mereka.

Masalahnya, sebagian pria dengan kemampuan dorong di bawah 20 ini malu berobat. Dalam benaknya, toh ia masih mampu berhubungan seks meski istrinya belum mencapai orgasme. Ia tidak sadar bahwa istrinya kecewa. Banyak istri menyatakan, lebih baik tidak usah berhubungan seksual. "Lebih bagus saya tidak usah disentuh," begitu keluh mereka. Daripada nanggung terus, bikin pusing kepala dan tidak bisa tidur. Hanya yang berat-berat saja mau berobat atau berkonsultasi.

Nah, seberapa banyak dorongan yang bisa Anda berikan?

Intisari-Online


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...